Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar kembali menggelar Marine Tourism Festival 2025 yang berlangsung pada 17–20 September 2025. Festival ini mengusung tema “Pariwisata Bahari dan Transformasi Berkelanjutan” sebagai bentuk komitmen dunia pendidikan dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata yang inklusif dan berwawasan lingkungan dan dibuka di Aula I Wayan Bendhi, Rabu, 17 September 2025.
Ketua Panitia sekaligus Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, Dr. Syahrial, menyampaikan bahwa festival ini bukan sekadar ajang perayaan, tetapi juga ruang partisipasi aktif masyarakat lokal. Menurutnya, keterlibatan komunitas menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan.
“Festival ini kami rancang untuk mengintegrasikan budaya, pendidikan, dan lingkungan. Masyarakat tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi juga sebagai bagian penting dari pertukaran budaya serta agen pelestarian alam,” ujarnya.
Selain itu, Marine Tourism Festival 2025 turut memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
“Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu membentuk ekosistem pariwisata bahari yang lebih tangguh, inovatif, dan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di kawasan timur,” ucapnya.
Sebagai bagian dari kegiatan, panitia menghadirkan beragam kompetisi yang dibagi ke dalam kategori online dan offline. Untuk kategori online, terdapat lima lomba yaitu Marine Tour Tickets Competition, Storytelling Competition, Building Marine River Competition, Marine Expression Video Competition, dan Seaways Art Competition.
Sementara itu, untuk kategori offline, ada enam kompetisi yang siap digelar, yakni Ocean Mixology Competition, Marine Peace Innovation, Minijia Penyaturan Ice-Tech Finishing Competition, Acoustic Music Competition, Beach Volleyball Competition, dan Fishing Competition.
Kompetisi ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai kampus, baik yang berada di bawah naungan Kementerian Pariwisata maupun perguruan tinggi lainnya. Hal ini menegaskan bahwa festival ini menjadi ruang kolaborasi terbuka bagi mahasiswa lintas kampus untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang pariwisata bahari.
“Semua kegiatan ini dirancang agar mahasiswa, pelaku industri, serta masyarakat dapat berkreasi sekaligus menyalurkan ide-ide baru dalam konteks pariwisata bahari,” ungkapnya.
Dr. Syahrial berharap festival ini menjadi wadah lahirnya ide-ide segar untuk menjawab tantangan pariwisata bahari. Ia menegaskan bahwa sektor ini bukan hanya soal hiburan, tetapi juga aset ekonomi yang harus dijaga keberlanjutannya.
“Semoga Marine Tourism Festival 2025 menjadi momentum berharga. Kita ingin pariwisata bahari Indonesia tumbuh sebagai aset berdaya saing global tanpa mengorbankan kelestariannya,” tutupnya.
Direktur Poltekpar Makassar, Dr. Herry Rachmat Widjaja, menambahkan bahwa Marine Tourism Festival adalah salah satu dari tiga pilar utama penguatan pariwisata bahari yang menjadi “Center of Excelence” Poltekpar Makassar.
Pilar pertama adalah penyelenggaraan festival ini yang rutin digelar sejak 2023, pilar kedua berupa konferensi internasional, dan pilar ketiga adalah pembentukan Pusat Kajian Pariwisata Bahari.
“Pada tahun ini Poltekpar Makassar juga kembali akan melaksanakan International Conference on Marine Tourism and Hospitality Study (ICMTHS),” ucapnya.
Kata Herry, konferensi yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Oktober 2025 tersebut menjadi ruang akademik untuk membahas riset, gagasan, dan strategi dalam memajukan pariwisata bahari dunia.
“Melalui ICMTHS, kami mengundang para akademisi untuk mengirimkan paper yang dapat memberikan kontribusi nyata. Harapannya, diskusi ini akan menghasilkan rekomendasi strategis untuk mendukung keberlanjutan pariwisata bahari,” terangnya.
Tidak hanya itu, Poltekpar Makassar juga tengah memperkuat Pusat Kajian Pariwisata Bahari yang menjadi wadah riset dan pengembangan berbasis kasus nyata di wilayah timur Indonesia.
“Pusat kajian ini diharapkan mampu menjadi referensi dalam menyusun dokumen perencanaan dan kebijakan pariwisata berbasis bahari,” tambahnya.
Herry menegaskan, ketiga pilar ini selaras dengan program unggulan Kementerian Pariwisata yang mencakup pariwisata bahari, gastronomi, dan wellness tourism. Poltekpar Makassar berkomitmen menjadikan ketiganya sebagai fondasi akademik dan praktik untuk mencetak tenaga profesional di bidang pariwisata.
Kegiatan Marine Tourism Festival 2025 juga bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Poltekpar Makassar ke-34. Momentum ini semakin memperkuat semangat civitas akademika untuk menghadirkan inovasi, riset, serta kolaborasi demi mendukung arah pembangunan pariwisata nasional.
Sebagai tambahan, rangkaian kegiatan juga disemarakkan dengan gerakan wisata bersih. Agenda ini berupa semi-trail run di sepanjang jalur Sungai Jenderal hingga Pantai Layar Putih yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan masyarakat. “Tujuannya untuk menanamkan nilai kepedulian lingkungan dalam aktivitas pariwisata,” ucapnya.