Workshop Evaluasi Kurikulum dan Bahan Ajar Berbasis ASEAN MRA-TP
Semester Ganjil Tahun Akademik 2025–2026
di Lingkungan Politeknik Pariwisata Makassar
Politeknik Pariwisata Makassar menggelar Workshop Evaluasi Kurikulum dan Bahan Ajar Berbasis ASEAN MRA-TP untuk Semester Ganjil Tahun Akademik 2025–2026. Kegiatan ini dibuka secara resmi pada tanggal 23 Juli 2025 dan bertempat di Lantai 2, Gedung Amanna Gappa.
Workshop ini diikuti oleh seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa dari berbagai program studi di lingkungan Politeknik Pariwisata Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) serta mendukung pencapaian Indikator Kinerja Satuan Kerja (IKSK) yang telah dirancang dalam Rencana Strategis (Renstra) institusi menuju akreditasi internasional.
Dalam sambutannya, Dr. Herry Rachmat Widjaja, MM.Par., CHE. selaku Direktur Politeknik Pariwisata Makassar menyampaikan pentingnya kesiapan seluruh dosen dalam menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis capaian pembelajaran. “Workshop ini akan berlangsung selama tiga hari. Hari pertama diisi dengan pemberian wawasan dan insight mengenai pengembangan kurikulum berbasis OBE, yakni pendekatan yang menitikberatkan pada capaian pembelajaran (outcomes) mahasiswa, bukan hanya pada materi yang diajarkan,” ujar Direktur.
Lebih lanjut, Direktur menekankan pentingnya menyesuaikan proses pembelajaran agar lebih kolaboratif dan partisipatif, sejalan dengan implementasi IKSK 6. Evaluasi terhadap program Industry-Based Learning (IBL) juga akan menjadi bagian penting dalam workshop ini, terutama terkait penerapan kurikulum 2023 di mana mahasiswa semester 3 dan 5 melaksanakan magang industri dengan level yang berbeda—semester 3 pada level operasional, dan semester 5 pada level manajerial.
Dengan kondisi tersebut, beberapa dosen hanya mengajar di semester 1. Maka dari itu, dibutuhkan penyesuaian beban mengajar lintas program studi agar tetap memenuhi kewajiban minimal 6 SKS per dosen.
Sesi utama workshop menghadirkan narasumber Prof. Agus Setyo Muntohar,ST., M.Eng.Sc., Ph.D(Eng), anggota Dewan Eksekutif BAN-PT dan dosen UMY) yang menjelaskan filosofi dan prinsip utama OBE. “Dalam OBE, fokus utama bukan pada apa yang diajarkan dosen, melainkan pada apa yang dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran,” jelas Prof. Agus. Ia juga menekankan pentingnya penjaminan mutu dan proses pengukuran capaian pembelajaran, serta perlunya memperhatikan gaya belajar mahasiswa—apakah kinestetik, visual, atau auditori—dalam mendesain pembelajaran.
Workshop dilanjutkan dengan pemaparan dari Bapak Asri Kasim (Swisscontact) yang membawakan materi mengenai Inquiry-Based Learning (IBL), serta Dr. Ratna Wasding, M.Pd,, dosen Poltekpar Makassar, yang menyampaikan hasil risetnya terkait evaluasi dampak implementasi IBL terhadap peningkatan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas kurikulum dan pembelajaran di lingkungan Poltekpar Makassar serta memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di tingkat ASEAN.